Minggu, 21 Desember 2008

Flashback For a While


"i wanna out from here, i want some peace...
no more killing...and crying, please give me happiness.."


Baru saja saya mengeksplor harddisk lama *yg akhirnya bisa nyala lagi* dan secara tak sengaja menemukan koleksi lagu lama yang mungkin dulu sangat akrab ditelinga.

Kali ini telinga saya tidak seperti biasanya, bukan karena aransemen atau lirik yang menggugah.

Mungkin karena sudah lama tidak mendengarnya. Atau mungkin karena ada ikatan emosional disetiap lagunya?Tidak tahulah. Yang jelas, alunan itu sudah menggiring lamunan sore saya ke memoria di beberapa tahun belakang, tepat ketika semua saling bertatap muka untuk pertama kalinya.

Sebuah E.P yang selama ini tidak pernah secara resmi dirilis, hanya menjadi sekedar koleksi di kalangan kerabat dan lingkaran, yang mungkin pernah terlintas ditelinga anda dibeberapa tempat.

Sekali lagi, bukan aransemen dan lirik yang tengah mengusik pikiran saya. Tapi memoria yang sangat menyegarkan pikiran dan menggiring saya untuk menulis catatan ini. Catatan kecil akan ratusan rekaman ingatan yang menempel erat pada setiap bar di setiap lagunya.Penuh catatan akan setiap perjalanan panjang yang dihadapi oleh setiap lagu tersebut. Koleksi lagu bersemangat yang mengapa kali ini terdengar seperti penuh dengan nada minor.

Kalian yang membaca catatan ini mungkin pernah merasakan hal yang sama dengan saya sekarang ini. Secara tak sengaja mendengarkan lagu lama yang sangat menyegarkan pikiran anda akan sebuah kenangan. Apa yang akan anda lakukan?Terus memutarnya, atau tetap mendengarnya sampai kalian termenung sendiri?Buat saya, apapun keputusan anda adalah sebuah pilihan. Dengan atau tanpa perhitungan.

Silahkan ubek2 harddisk, dan putarlah lagu lama kalian, rasakan sendiri sensasinya, feel the flashback for a while, and then ceritakanlah disini..hehehehe

Sabtu, 13 Desember 2008

Untuk Mereka Yang Tercerai Berai Karenanya

Vakum.

Mungkin banyak yang bertanya, MENGAPA? Mungkin banyak yang berkata, EGOIS!
Mungkin banyak yang menghela, SAYANG. Banyak kata - kata yang sudah terlontarkan. Tidak ada satu tangkisan yang dikeluarkan. Tidak ada satu penjelasan yang diterbitkan.

Semua menunggu, mungkin. Semua tertunda, mungkin. Semua berakhir, mungkin. Tidak ada deskripsi yang bisa saya utarakan. Terlalu sensitif untuk di publikasikan. Terlalu pusing untuk di diskusikan. Bukan idealisme yang dipertanyakan. Lelah, mungkin lebih tepat dikatakan.




Maaf. Saya mengaburkan semua mimpi. Semua jerih payah. Semua harapan dan masa depan. Teruskan semangat kalian. Buktikan mimpi kalian. Tancapkan nama kalian. Apa artinya semua yang telah dilakukan. Satu mati, bukan berarti semua ikut mati.

Jadikan kejelasan ini sebuah titik gerak kalian. Tak perlu menunggu kapan kau mati, tapi berusahalah sampai kau mati.

Dibuat dan ditujukan untuk mereka, para seniman yang kini tercerai berai karenanya.

Kamis, 11 Desember 2008

SPUTNIXSHOP dan Global Social Identity Network

Facebook baru saja meluncurkan Facebook Connect, sebuah proyek yang memungkinkan para owner web mendapatkan data pribadi langsung dari account Facebook kliennya.

Kini, dengan fasilitas baru di atas kalian bisa mengakses berbagai situs hanya dengan sekali login saja. Buat saya ini sama saja pembangunan sebuah situs jejaring web raksasa, bukan lagi jejaring sosial yang menggabungkan orang - orang ke dalam sebuah jejaring, tapi kini menggabungkan situs - situs kedalam sebuah jejaring web dan memberikan mereka akses terhadap informasi orang - orang di Facebook.

Dilain tempat, Google pun meluncurkan fitur yang sama. Entah tidak mau dibilang ketinggalan atau tidak. Tapi mereka tampaknya sedang melirik pangsa pengguna jejaring sosial di dunia. Mungkin perlahan - lahan berniat menjadi Microsoft kedua yang telah memonopoli hampir seluruh sektor teknologi di dunia maya. Yang jelas, perang dingin antar perusahaan ini sangatlah menguntungkan kedua belah pihak (baca: atau malah merugikan?).

Dengan tersinkronisasinya data informasi, sebuah situs belanja tidak perlu repot lagi mengumpulkan data customernya. Mereka cukup mengambil data dari Facebook sebagai identitas customer mereka.
Lalu mungkinkah dengan cara seperti ini tingkat penipuan identitas (baca: phising) di internet akan semakin menurun? Apakah Facebook, Google Friend Connect, atau OpenID telah memperhitungkan itu semua?

Saya masih ragu.

Seperti yang anda ketahui, maling selalu selangkah lebih depan dari polisi. Dimana ada kenyamanan disitu ada kelemahan. Pada umumnya, jika kita membuat sebuah inovasi yang user friendly, tingkat keamananlah yang dikorbankan. Sebaliknya, ketika keamanan yang menjadi target utama anda, maka tingkat user friendly lah yang akan dikorbankan. Kedua hal ini akan terus bertolak belakang satu sama lainnya. *CMIIW*

Namun terlepas dari itu semua, peran layanan identitas global memang sudah diperlukan. Kini saatnya netter hanya cukup sekali login dan bisa mengakses seluruh situs tanpa harus login kembali. Mungkin suatu saat akan ada layanan Global Social Identity, layaknya KTP/SIM yang bisa dipakai diberbagai belahan dunia, bahkan tersinkronisasi dengan situs jejaring sosial seperti Facebook. Tentu kita akan sangat dimudahkan bukan?

Entah kenyataan atau tidak, yang jelas saya sudah punya rencana sendiri.
SPUTNIXSHOP akan menggunakan fitur Facebook Connect dan Google Friend Connect sebagai basis data customernya. Anda tidak perlu lagi repot2 mendaftar akun baru untuk berbelanja, ataupun berinteraksi dengan sesama customer di SPUTNIXSHOP. Sambil Facebooking anda bisa langsung berbelanja di SPUTNIXSHOP, tanpa harus input data diri lagi. Seluruh respon dan informasi dari SPUTNIXSHOP pun akan langsung dikirim ke account Facebook anda. Dan, semoga SPUTNIXSHOP menjadi situs belanja pertama di Indonesia yang memanfaatkan layanan ini. Kita lihat saja di 2009 nanti.


Hmm, celah baru, kesempatan baru
hehehehe

Rabu, 10 Desember 2008

Microblogging, sadar ato tidak kalian telah melakukannya

Anda pernah menulis di Status Updates Facebook anda secara berkala dan kemudian teman - teman anda datang untuk ikut mengomentarinya yang akhirnya menjadi wadah berdiskusi disana?

Jika iya, maka saya simpulkan anda telah terkena wabah microblogging, sadar maupun tidak.

Microblogging adalah salah satu bentuk ngeblog yang memudahkan penggunanya untuk menulis informasi secara singkat. Seperti halnya mengubah Status Update di Facebook.

Biasanya layanan microblogging ini memiliki banyak cara untuk melakukan update seperti via Website maupun Handphone. Tujuannya jelas, memberi informasi terkini kepada para pembacanya.
Ada banyak yang bisa diinformasikan melalui microblogging ini, namun pada umumnya informasi yang ditulis pada sebuah layanan microblogging berkisar seputar :

1. Sekedar aktifitas rutin seperti mengucapkan Selamat Pagi, Selamat Siang..dan semacamnya
2. Menceritakan tentang aktifitas yang sedang / telah dilakukan oleh penulis,
seperti 'abis dari kosan temen, minta makan' atau 'ketauan belon mandi'

3. Opini seorang penulis atas informasi yang telah diolah dengan akal pikirannya,
misal 'Adam Malik adalah seorang agen CIA cuma konspirasi tak berbobot'

4. Ungkapan perasaan atau pernyataan penulis kepada / terhadap sesuatu / seseorang,
misal 'terus aja salahin gue!' atau 'bensin turun, masa tarif angkot gak turun?'

5. Gosip maupun berita yang sedang beredar di masyarakat,
seperti 'Chris John kalah sama Tukul' atau 'Tukul nantangin Chris John'

6. Informasi yang bersifat update maupun berita

Fenomena seperti ini pertama kali disajikan oleh sebuah layanan yang bernama Twitter. Bahkan ketika masa kampanye calon presiden Amerika yang lalu, Barrack Obama dan John Mc Cain saling berdebat menggunakan layanan microblogging ini. Tercatat, Barrack Obama memiliki 86.598 pembaca tetap, sedangkan John McCain memiliki 1.045 pembaca. Sebuah metode kampanye yang sangat ekonomis, cepat dan efektif mempengaruhi pola pikiran para pembaca fanatik dari kedua kandidat tersebut.

Bayangkan saja, melalui sebuah handphone berGPRS anda sudah bisa menyajikan informasi terkini seputar apa yang telah terjadi didepan anda. Anda bisa menjadi seorang citizen jurnalism yang membantu menyebarkan berita dengan cepat ke dunia. Seperti apa yang telah terjadi di Birma pada beberapa saat yang lalu. Dimana pemerintah bersikeras menutupi segala pembantaian yang terjadi, namun dunia tetap mengetahui kejadian yang terjadi sesungguhnya di negeri tersebut melalui postingan para blogger lokal maupun internasional.

Lalu apa bedanya blogging dan microblogging kalau begitu?
Menurut ringkas saya, blogging adalah sarana menuangkan ide, berita, kritik dan pikiran dalam bentuk tulisan maupun artikel. Sedangkan microblogging adalah sarana menuangkan informasi terkini dalam sebuah kalimat singkat. Hal ini sama saja dengan membedakan fungsi SURAT dan TELEGRAM. Dimana surat berisi informasi yang detil dan mendalam, sedangkan telegram berisi informasi yang singkat, padat dan jelas. Cukup mudah membedakannya bukan?

Ada Twitter, adapula Plurk maupun Kronologger (dari Indonesia)...
Yap..layanan microblogging yang muncul pada kisaran Mei tahun ini telah menjadi hobby baru para blogger di Indonesia. Saya pun ternyata ikut ketagihan ngeplurk / plurking ini. Dimulai dari microblogging di Status Updates Facebook yang diupdate setiap hari (bahkan jam xP), kebiasaan menulis update ini menjadi sebuah hobi baru yang mengasyikkan.
Tak heran mengapa kini Plurk telah menjadi mainan ketiga para netter Indonesia setelah situs pertemanan (Facebook/Friendster), mesin pencari (google), dan layanan blog.

Ngejunk mungkin lebih tepat istilahnya untuk para microblogger. Bagaimana tidak, dalam satu hari bisa saja isi postingannya hanya seputar curhatan atau aktifitas mereka. Biasanya mereka lebih bersemangat apabila postingannya dihinggapi oleh banyak komentator.

Lalu dengan semakin banyaknya layanan microblogging seperti ini bagaimana kita harus menghadapinya?Haruskah kita ikut kecanduan dengan semuanya????

Saya pribadi sangat suka microblogging di Status Updates Facebook. Namun secara etika rasanya tak etis menggunakan Status Updates Facebook sebagai tempat curhat terlalu rutin. Mengapa?

Pernahkan anda perhatikan bahwa Status Updates yang terpampang di halaman home Facebook hanyalah sebanyak 3 posting?Bayangkan apabila tiap 5 menit sekali anda membuat sebuah update baru. Maka yang terjadi adalah tabrakan updates antara update anda dengan teman - teman lainnya. Segala informasi terkini bisa saja tidak muncul karena kalah timing oleh postingan anda. Lalu sekarang dimana gunanya microblogging sebagai penyebar informasi jika dalam proses publikasinya saja masih seperti balapan liar yang tak terkendali?

Hal itulah akhirnya yang membuat saya mengerti mengapa masih banyak teman - teman lain kecanduan Plurking namun tetap aktif mengupdate Status Updatesnya walaupun tidak serutin di Plurk. Di layanan khusus microblogging seperti Plurk inilah tingkat balapan liar bisa semakin dikurangi dan rasio terbacanya informasipun lebih tinggi.

Saran saya pilihlah dengan bijak sarana microblogging anda sesuai dengan skala prioritas yang berlaku. Janganlah terlalu rutin ngejunk di tempat umum seperti Facebook, karena tidak semua teman anda di Facebook ingin membaca Status Updates anda terus bukan? Kecuali jika anda memang ingin memanfaatkan microblogging sebagai sarana advertising yang baru ;)

Hmm..celah baru,kesempatan baru..
bagaimana dengan anda?hahahahaha